
Tidak ada pekerjaan atau programmer yang sempurna. Kira-kira itu adalah jawaban paling umum untuk pertanyaan mengapa harus melakukan Code Review. Namun, di balik itu masih ada banyak manfaat yang bisa didapat dan resiko yang dapat dihindari melalui Code review. Salah satu contoh paling sederhana yaitu dapat membantu mendeteksi dan mengidentifikasi eror di pengkodean.
Ketika code review dilakukan dengan sesuai, peranannya dapat melakukan lebih banyak dari itu. Berikut dua hal yang mendapat imbas positif dari hal sesederhana tersebut.
Tim yang Kuat dan Kompeten
Seperti halnya penulis membutuhkan penyunting dan seniman membutuhkan kurator, programmer juga membutuhkan code reviewer yang dapat melihat dan menganalisis penulisan kode dari kacamata berbeda dengan penulis kode guna menemukan eror yang tak tampak bagi si penulis.
Dengan begitu, terjadi peningkatan rasa kebersamaan terhadap basis kode yang menunjang suasana di mana seluruh tim memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas dan fungsi kode. Secara alami ketika seluruh tim memiliki tanggung jawab yang sama, aliran pengetahuan akan semakin lancar yang mendorong masing-masing anggota tim untuk meningkatkan kualitas kerja dan memberikan kesempatan berbagi pengetahuan dan belajar antara anggota junior dan senior.
Ketika tim terbentuk dengan jalinan antar anggota yang kuat dan tingkat pengetahuan yang seimbang, maka tim tersebut dapat menghasilkan banyak peluang.
Kualitas Produk
Tentu saja, hal utama yang mendapat manfaat dari code review adalah kualitas secara menyeluruh dalam sebuah produk. Dalam konteks apa saja code review dapat membantu meningkatkan kualitas produk?
Implementasi ketentuan dan persyaratan: Melakukan code review dengan tujuan memverifikasi bahwa setiap perubahan memenuhi persyaratan fitur — termasuk kepatuhan terhadap persyaratan non-fungsional (persyaratan keamanan & kinerja), mematuhi pola arsitektur software yang telah disepakati, dapat diuji dalam batas-batas ruang lingkup. Dengan begitu, sekompleks dan serumit apapun sebuah proyek atau produk, akan semakin menipis resiko melencengnya tujuan atau persyaratannya.
Konsistensi gaya coding: Memastikan menjaga tingkat keterbacaan dan konsistensi gaya pembangunan kode di seluruh basis coding terhadap kode etik coding atau pedoman dan ketentuan perusahaan yang dinamis.
Eror dan bug: Code review dapat berfungsi sebagai “pos jaga” sepanjang siklus pengembangan produk dengan mendeteksi dan menemukan bug. Dengan semakin sulit dan menantangnya menemukan bug dari waktu ke waktu, terlebih ketika bug ditemukan setelah pasca-rilis atau dalam tahap produksi, ini menunjukan betapa pentingnya melaksanakan code review secara bertahap dari proses paling awal hingga akhir.