Perbedaan Sistem Manajemen Pergudangan dan Supply Chain Management

Perbedaan Sistem Manajemen Pergudangan dan Supply Chain Management

Perbedaan Sistem Manajemen Pergudangan dan Supply Chain Management

Warehouse management system atau yang lebih kita kenal dengan singkatan WMS pasti sudah tidak asing lagi. Dilihat dari namanya saja kita sudah mengetahui bahwa ini adalah sebuah sistem pengelolaan atau pengaturan gudang. Sistem ini sudah ada sejak lama, tetapi tentu saja seiring dengan perkembangan jaman maka sistem ini juga semakin berkembang. Sistem yang mungkin dulu dilakukan secara manual sekarang sudah lebih menjadi otomatis dan akurat dengan meminimalisir human error yang ada. Sama halnya dengan warehouse management system atau WMS, supply chain management atau yang disingkat menjadi SCM ini juga sudah lama ada. Hal ini sudah lama ada dan dikembangkan dari masa ke masa hingga ke jaman yang serba otomatis seperti sekarang ini. Bahkan saking berkembangnya supply chain management ini, pada masa sekarang sudah tidak dapat lagi dikatakan chain (rantai) tetapi web (jaring). Hal ini bisa terlihat dari tingkat kerumitan yang ada sekarang lebih menyerupai sebuah jaring dibandingkan dengan untaian rantai yang lurus. Lantas apa yang menjadi perbedaan antar warehouse management system dengan supply chain management ini? Sekilas WMS dengan SCM ini memang terlihat mirip, apalagi sama-sama berfungsi dalam bidang yang sama. Tidak sedikit orang yang memiliki persepsi yang salah mengenai kedua hal ini, bahkan sampai tertukar antara WMS dengan SCM. Padahal ini merupakan hal yang penting dan sangat vital didalam sebuah bisnis yang jika sampai salah maka akan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Disamping itu juga penerapan sistem semacam WMS atau SCM ini pada masa sekarang membutuhkan modal yang tidak sedikit. Maka dari itu dibuatlah artikel ini yang akan memberikan pengertian lebih kepada kita mengenai WMS dan SCM. Supaya kita mengetahuinya dengan lebih pasti sebelum kita memilih untuk menerapkannya kedalam bisnis kita. Pada artikel ini kita membahas pengertian WMS dan SCM itu sendiri. Tidak lupa juga dengan keuntungan yang ditawarkan, sehingga kita bisa melihat jelas perbedaan dari kedua hal tersebut.

Sistem Manajemen Pergudangan

Warehouse management system atau yang disingkat menjadi WMS ini adalah sebuah sistem pengaturan gudang. Sistem ini memungkinkan kita untuk mengontrol dan juga memantau setiap barang yang ada. Dimulai ketika barang itu masuk, disimpan sampai kemudian keluar dari gudang. Memang hal ini terlihat sederhana dan sepertinya mudah untuk dilakukan, tetapi sebenarnya banyak hal yang terjadi didalam ketiga hal tersebut. Banyaknya proses yang terjadi dalam sebuah pengaturan gudang menjadikan software WMS ini kaya akan fungsi. Fungsi-fungsi ini ada untuk mendukung dan memaksimalkan setiap proses yang terjadi didalam sebuah pengaturan gudang atau tempat penyimpanan.

Fungsi Sistem Manajemen  Pergudangan

Fungsi yang paling pertama adalah fungsi desain tempat penyimpanan. Kemampuan desain tempat penyimpanan bertujuan untuk mendesain tempat penyimpanan sedemikian rupa sehingga meningkatkan efektifitas baik dari ruang penyimpanan hingga alur kerja yang ada. Bersamaan dengan ini, fungsi yang kedua yaitu fungsi mengecekan barang juga ditambahkan kedalam WMS. Setiap barang yang ada bisa dicek melalui contohnya radio frequency identification (RFID), automatic identification and data capture (AIDC) atau juga barcode. Kedua fungsi diatas ada untuk memaksimalkan bukan hanya ruang penyimpanan saja tetapi juga alur kerja yang ada. Setiap barang akan ditaruh ditempat yang tepat dan mudah ditemukan melalui RFID, AIDC ataupun barcode dan QR code. Hal ini disamping memaksimalkan tempat yang ada, juga memaksimalkan waktu yang ada. Kita tidak perlu lagi kesulitan melacak letak barang yang ada dan berkeliling mencari sehingga menghabiskan waktu. Disamping itu dengan fungsi pengecekan barang kita juga bisa mengetahui kondisi barang dengan mudah. Hal ini akan sangat penting terutama untuk barang-barang yang mudah basi. Fungsi yang ketiga adalah pengambilan dan pengepakan barang. Setelah adanya fungsi penyimpanan yang baik, tentu saja dibutuhkan pula fungsi pengambilan dan pengepakan yang sama baiknya. Dengan WMS ini kita bisa mengatur pengambilan dan pengepakan barang sesuai dengan pengaturan kita. Mungkin kita atur pengambilan dan pengepakan sesuai dengan area penyimpanan yang ada, atau juga berdasarkan tanggal masuk bahkan tanggal kadarluarsa barang tersebut. Fungsi yang keempat setelah penyimpanan kemudian diambil dan dikemas tentu saja adalah fungsi pengiriman. Pada masa sekarang yang sudah canggih ini, maka WMS sendiri terus berkembang dan memberikan solusi dari awal hingga akhir. Fungsi ini masih memberikan kemampuan tracking untuk kita terus memantau barang yang dikirim. Tidak itu saja, fungsi ini juga bisa memberikan informasi pengiriman kepada calon penerima dan juga mengirim invoice secara otomatis.

Supply chain management

Supply chain management atau yang dikenal dengan SCM adalah sebuah pengaturan produk dari awal hingga akhir. Pengaturan ini dimulai dari bahan baku atau mentah hingga sampai ketangan konsumen akhir. Pada jaman dulu hal ini cukup sederhana, biasanya terdiri dari tiga tahap yaitu bahan mentah, proses dan terakhir konsumen. Maka dari itu disebut supply chain management karena hal ini menyerupai sebuah rantai dari produsen kepada konsumen. Sebenarnya pada masa sekarang sudah agak kurang tepat jika kita mengatakan supply chain management. Hal ini dikarenakan oleh tingkat kerumitan dalam sebuah bisnis yang harus melewati banyak proses dan melibatkan banyak pihak sebelum akhirnya sampai kepada konsumen. Proses-proses yang biasanya harus dilewati jaman sekarang adalah dari bahan mentah – supplier – manufacturing – distributor – toko – konsumen. Bahkan didalam setiap prosesnya tidak lurus melewati satu bagian saja, tetapi bisa berputar dulu hingga akhirnya lanjut ke proses berikutnya. Proses yang terjadi didalam sebuah sistem SCM dimulai dari bagian perencanaan. Melalui perencanaan yang tepat maka kita akan dapat mencari dan memesan bahan yang tepat juga. Ketika semua sudah terencana dan terpesan barulah kita masuk kedalam proses penyimpanan, disinilah warehouse management system berperan, jadi WMS adalah bagian dari SCM. Setelah dari situ proses berlanjut ke bagian manufaktur dan setelah selesai maka akan dikirimkan ke setiap toko. Dari setiap toko inilah akhirnya konsumen bisa mendapatkan produk akhir. Beberapa hal yang juga dicover dalam SCM ini adalah masalah lingkungan, sosial dan juga hukum. Hal ini diperlukan mengingat bahwa untuk sampai ketangan konsumen suatu barang akan melewati proses yang panjang. Setiap proses itu biasanya terjadi di berbagai macam daerah hingga negara yang memiliki lingkungan, masyarakat dan juga hokum sendiri. Sehingga suatu sistem seperti SCM ini akan sangat membantu kita mengontrol banyak hal bahkan sampai dengan hal-hal seperti yang disebutkan.

Keuntungan dari supply chain management

Ada berbagai macam keuntungan yang ditawarkan oleh sistem supply chain management modern ini. Hal yang paling pertama dan sudah pasti ada tentu saja adalah peningkatan efektifitas. Bayangkan jika semua proses supply tadi mulai dari awal produsen bahan baku hingga sampai ke konsumen berlangsung dibawah satu sistem. Sudah dapat dipastikan adanya peningkatan efisiensi jika ada dibawah satu sistem yang baik yaitu SCM ini. Dari peningkatan efisiensi seluruh proses yang ada pastinya akan langsung berdampak kepada profit. Dengan sistem yang baik maka alur produksi hingga ke tangan konsumen akan lebih efektif. Efektifitas akan membawa percepatan waktu mulai dari awal hingga akhir. Dilihat dari sisi waktu saja kita sudah bisa mengetahui alasan mengapa menggunakan sistem SCM ini dapat meningkatkan profit yang ada. Supply chain management yang baik juga tentu saja akan berdampak kepada harga produksi yang lebih rendah. Hal ini terjadi karena melalui SCM kita bisa menghindari banyak pengeluaran yang tidak diperlukan. Biasanya pengeluaran ini terjadi diakibatkan kurangnya perencanaan yang matang pada tahap awal. Ditambah dengan pengeluaran mendadak yang tidak dapat diprediksi sebelumnya karena kurangnya informasi dan komunikasi dari satu proses ke proses berikutnya. Keuntungan yang keempat yang ditawarkan oleh supply chain management ini adalah keuntungan dalam meningkatkan kerja sama antara para pengelola. Pengelola yang dimaksud disini adalah orang-orang atau perusahaan yang bergerak dalam setiap bidang di setiap proses yang ada. Dikarenakan seluruh proses ini seperti sebuah jaringan yang saling menyambung, maka jika ada satu saja yang bermasalah akan langsung berdampak kepada keseluruhan proses. Kerja sama dan juga komunikasi yang baik akan sangat berdampak untuk suatu sistem semacam ini. Seperti yang tadi sudah disebutkan diatas bahwa supply chain management pada jaman sekarang sudah menjadi lebih rumit seperti jaring. Maka dari itu SCM ini terus berkembang dan berusaha meningkatkan kerja sama dan juga komunikasi yang ada dari antara banyaknya pihak yang terlibat.

Kesimpulan

Diatas tadi sudah dibahas mengenai apa itu warehouse management system dan juga supply chain management berikut segala fungsi dan juga keuntungannya. Dengan ini kita bisa mengetahui bahwa warehouse management system atau WMS adalah bagian dari suatu sistem yang lebih besar yaitu supply chain management atau SCM. Terdapat beberapa perbedaan dari WMS dan SCM ini. Disamping itu juga ternyata ada pula kesamaan dari kedua software tersebut. Perbedaan yang sangat terlihat adalah dari besarnya kapasitas pengelolaan yang ada. Memang benar jika WMS ini memiliki berbagai macam jenis program yang dapat disesuaikan dengan masing-masing produk yang ada. Suatu gudang penyimpanan makanan sudah pasti memiliki kebutuhan yang berbeda dari gudang penyimpanan furniture. Maka dari itu program ini dibuat khusus untuk satu tempat ke tempat yang lainnya dengan menyesuaikan kebutuhannya masing-masing. WMS meskipun dengan segala keberagamannya tetap saja pada dasarnya hanya mengontrol bagian penyimpanan saja. Untuk persamaan yang terdapat dari kedua software ini sudah terlihat jelas dari kompleksnya kedua hal tersebut. Meskipun keduanya memiliki kapasitas yang berbeda, tetapi tetap saja masing-masing memiliki kekompleksan yang cukup tinggi. Jika WMS dibuat khusus satu-persatu berdasarkan tipe barang, SCM juga dibuat dibuat secara khusus sesuai dengan tipe usaha yang dijalankan. Tetapi apapun jenisnya, baik warehouse management system dan juga supply chain management memiliki satu kesamaan dalam tujuannya yaitu meningkatkan efektifitas yang berujung pada peningkatan profit.
Related Posts